SABDAwebKis 8:34. Maka kata sida-sida itu kepada Pilipus, "Aku sembahlah Tuan, nyatakanlah dari hal siapakah yang disabdakan demikian oleh nabi itu? Dari hal dirinya sendiri atau orang lainkah?" TSI (2014) Pejabat itu berkata kepada Filipus, “Tolong beritahukan kepada saya: Nabi itu berbicara tentang siapa?
BacaanFirman Tuhan: Kisah Para Rasul 9: 36-43. Kuasa Tuhan Yang Menghidupkan. Ayat 36 "Yope" Sekarang kota ini dikenal sebagai Jaffa (Yafo). Itu adalah pelabuhan kuno untuk Yerusalem. Sekarang ini adalah bagian dari kota modern Tel Aviv-Yafo. "Murid" Istilah "murid" digunakan cukup sering di dalam Kisah Para Rasul.
Halaqahyang Ke-23 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul 'alayhimussalam adalah tentang Cara Beriman Kepada Para Rasul 'alayhimussalam Bagian yang Ke-21 Setelah kita memahami mukjizat, Al-Karamah dan Al-Ahwal Asy-Syaithaniyyah dan hal-hal yang berkaitan dengannya maka kita lanjutkan poin-poin tentang tata cara beriman kepada para rasul.
Kisah8:26. Catatan Kaki * Lihat Lamp. A5. Referensi Silang + Ibr 1:7, 14; Why 14:6. Indeks. Indeks Publikasi. Kisah 8:1-40. Kisah. 14 Ketika para rasul di Yerusalem mendengar bahwa Samaria telah menerima firman Allah,+ mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke sana. 15
KisahPara Rasul 9 . extra_toc. Saulus bertobat . 1: Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. 26: Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. 40: Tetapi Petrus
2OI7h. PDT. BUDI ASALI. M. DIV. Kisah Para Rasul 826-40 Filipus dan Sida-sida. Kisah Para Rasul 826-40 - “26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.’ Jalan itu jalan yang sunyi. 27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. 28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. 29 Lalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’ 30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?’ 31 Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. 32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi. 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’ 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. 36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’ 37 [Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.’ Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.’] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.”. I Sida-sida dari Ethiopia. Catatan sida-sida adalah pejabat istana yang dikebiri. 1 Ia beribadah di Yerusalem Kisah Para Rasul 827b. Kisah Para Rasul 827 “Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.”. Jadi mungkin ia adalah pengikut agama Yahudi dan ia tidak malu menunjukkan dirinya sebagai penganut agama itu. 2 Ia membaca Kitab Suci Kisah Para Rasul 828. Kisah Para Rasul 828 “Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.”. Banyak orang kristen tidak membawa Kitab Sucinya kalau bepergian, apalagi membacanya dalam perjalanan. Tetapi orang ini membaca Kitab Suci dalam perjalanan. Kerinduan / cintanya akan Kitab Suci adalah sesuatu yang harus kita tiru. Penerapan Rajinlah bersaat teduh, baik pada saat saudara ada di rumah maupun pada waktu saudara bepergian. 3 Ia tidak mengerti apa yang ia baca Kisah Para Rasul 831, tetapi ia toh membaca terus. Kisah Para Rasul 831 “Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”. Ini menunjukkan bahwa ia mempunyai ketekunan. Ada banyak orang yang berhenti membaca Kitab Suci dengan alasan bahwa mereka sudah membaca dan mereka tidak mengerti. Memang dalam Kitab Suci ada bagian-bagian yang sukar dimengerti, tetapi ada juga bagian-bagian yang mudah dimengerti. Kita harus terus membaca sekalipun ada bagian-bagian yang tidak kita mengerti, karena pada saat kita membaca bagian-bagian yang mudah, kita bisa mengerti dan itu bisa berguna bagi kita. 4 Ia mempunyai keinginan untuk mengerti Kitab Suci Kisah Para Rasul 8 31. Kisah Para Rasul 831 “Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”. Banyak orang tidak ingin mengerti Kitab Suci. Mereka hanya ingin mendengar kata-kata Pendeta / pengkhotbah, tetapi Kitab Sucinya sendiri tidak mereka pedulikan. Atau mereka hanya ingin tahu tentang topik-topik tertentu saja, tetapi mereka tidak ingin mengerti arti dari ayat-ayat Kitab Suci. Lebih-lebih mereka tidak ingin tahu bagaimana ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan bisa diharmoniskan. Ini sikap yang salah! Orang kristen harus mermpunyai keinginan untuk mengerti Kitab Suci! 5 Sekalipun ia adalah seorang pejabat, tetapi ia mempunyai kerendahan hati, yang ditunjukkannya dengan a Mau mengakui bahwa ia tidak mengerti Kisah Para Rasul 831. Kisah Para Rasul 8 31 “Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”. Merasa tidak mengerti, atau merasa butuh tambahan pengertian, adalah sesuatu yang sangat penting kalau saudara memang mau tumbuh dalam iman. Perasaan ini biasanya ada dalam diri orang kristen yang masih baru, tetapi seringkali hilang setelah orang itu mulai banyak mengerti Kitab Suci. Tetapi, begitu seseorang merasa sudah mengerti, atau sudah cukup mengerti sehingga tidak membutuhkan tambahan pengertian, maka pasti orang itu tidak akan bertambah maju dalam pengertian. Hal ini sebetulnya berlaku bukan hanya terhadap Kitab Suci secara keseluruhan, tetapi juga terhadap topik-topik tertentu. Kalau saya mempelajari topik tertentu misalnya Predestinasi, maka saya mempunyai perhatian khusus tentang bagian yang tidak saya mengerti, misalnya adanya serangan yang tidak bisa saya jawab. Tetapi kalau semua itu sudah beres, saya tetap mempelajarinya melalui buku-buku yang ada karena saya berpikir mungkin masih ada hal-hal tentang Predestinasi yang sama sekali belum saya ketahui. b Tidak malu diajar orang lain, yang bahkan tidak ia kenal Kisah Para Rasul 831,34. Kisah Para Rasul 831,34 “31 Jawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. ... 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’”. Kitab Suci memang perlu diberi penjelasan Neh 89 dan Tuhan mempunyai anak-anak yang Ia beri karunia pengajaran Roma 127b Efesus 411-12. Karena itu, kitapun harus mau menerima pengajaran Kitab Suci dari hamba-hamba Tuhan yang memang dipakai oleh Tuhan untuk mengajarkan Kitab Suci. Neh 89 - “Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.”. Roma 127 - “Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;”. Efesus 411-12 - “11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,”. II Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida. 1 Filipus mendapat pimpinan Tuhan Kisah Para Rasul 826. Kisah Para Rasul 826 “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.’ Jalan itu jalan yang sunyi.”. Jalan itu jalan yang sunyi’ Kisah Para Rasul 8 26 seharusnya adalah yang adalah padang pasir’. KJV which is desert’ [= yang adalah padang pasir]. Jadi, Filipus disuruh meninggalkan orang-orang Samaria yang sudah bertobat karena penginjilan yang ia lakukan 84-25, lalu pergi ke padang pasir, dimana pasti tidak banyak manusianya. Ini menunjukkan bahwa pimpinan Tuhan sering tidak cocok dengan logika / pemikiran kita Yesaya 558-9. Tetapi Filipus taat Kisah Para Rasul 8 26. 2 Tuhan memberi pimpinan lagi Kisah Para Rasul 8 29. Kisah Para Rasul 8 29 “Lalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’”. Ketaatan Filipus dalam Kisah Para Rasul 8 26 menyebabkan Tuhan memberikan pimpinan lagi. Memang kalau kita mau taat, Tuhan akan mempimpin terus / lagi. Sebaliknya kalau kita mendapat pimpinan Tuhan dan kita tidak mau taat, maka lambat atau cepat Tuhan akan berhenti memimpin kita. Dan sekarang dalam Kisah Para Rasul 829 terlihat bahwa pimpinan Tuhan dalam Kisah Para Rasul 8 26 tadi tidak ngawur, dan ketaatan Filipus tidaklah sia-sia. Memang ketaatan kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. 3 Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida Kisah Para Rasul 8 32-35. Kisah Para Rasul 832-35 “32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi. 34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’ 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.”. Kisah Para Rasul 832-33 adalah kutipan dari Yes 537b-8a versi Septuaginta / LXX Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Yunani. Perhatikan bahwa ada perbedaan menyolok antara versi Ibrani dan versi Yunani. Kisah Para Rasul 832b-33 - “32b Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceritakan asal usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi.”. Yesaya 537b-8a - “7b seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8a Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,”. Sida-sida itu bertanya kepada Filipus “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Kisah Para Rasul 834. Sebetulnya pada waktu menjawab pertanyaan itu, Filipus bisa saja a Hanya menjelaskan pertanyaan itu dan tidak memberitakan Injil. Misalnya dengan berkata O nabi itu berkata demikian tentang dirinya sendiri’. Atau O nabi itu berkata demikian tentang Yesus / Mesias’. b Menjelaskan bahwa LXX / Septuaginta itu salah terjemahan. Tetapi bukan itu yang dilakukan oleh Filipus. Ia tahu bahwa sida-sida itu belum percaya, dan yang terpenting baginya adalah Injil. Jadi, ia memakai pertanyaan sida-sida dan Yesaya 537-8 itu hanya sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil kepadanya Kisah Para Rasul 835. Kisah Para Rasul 835 “Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.”. Penerapan Pada waktu saudara ditanyai oleh orang yang belum percaya, baik dia itu kristen KTP atau kafir total, jangan asal menjawab. Berusahalah untuk memberitakan Injil. Misalnya 1. Kalau saudara berbicara dengan orang yang belum percaya tentang buku Wahyu Tuhan Yesus tentang Neraka’, saudara tidak perlu memperdebatkan apakah buku itu wahyu palsu atau asli. Saudara bisa memakai pembicaraan tentang neraka dalam buku itu sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil. 2. Kalau ada orang yang belum percaya bertanya tentang Allah Tritunggal, maka saudara bisa menjawab sebagai berikut “Allah Tritunggal itu begini Bapa itu Allah; Anak itu juga adalah Allah, tetapi Ia lalu menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Dan Ia mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dengan demikian kalau kita mau percaya kepada Yesus, kita akan diampuni.”. Dengan demikian saudara memang tidak menjawab pertanyaannya sepenuhnya, karena saudara mengabaikan Roh Kudus sebagai pribadi ke 3 dari Allah Tritunggal, tetapi saudara memberitakan Injil kepada dia. Pikirkan apa gunanya doktrin Allah Tritunggal bagi orang yang belum percaya? Yang ia butuhkan adalah Injil, bukan doktrin Allah Tritunggal! III Baptisan terhadap sida-sida. 1 Sida-sida itu minta dibaptis Kisah Para Rasul 836. Kisah Para Rasul 8 36 “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’”. a Perhatikan bahwa bukan Filipus yang mendesak dia untuk dibaptis. Ada banyak orang yang senang mendesak orang lain untuk dibaptis. Sikap ini menunjukkan kurangnya pengertian tentang baptisan, iman dan keselamatan. Kalau baptisan memang bisa menyelamatkan, maka tentu kita harus mendorong seadanya orang untuk dibaptis. Tetapi karena yang menyebabkan seseorang selamat itu adalah imannya kepada Kristus, maka kita hanya perlu memberitakan Injil. Kalau ia menerima penginjilan itu, baru kita menjelaskan mengapa ia harus dibaptis. Tetapi kita tidak perlu mendesaknya untuk dibaptis. Kalau ia betul-betul percaya, ia pasti akan mau sendiri sekalipun tidak didesak! b Sida-sida itu sendiri yang minta dibaptis Kisah Para Rasul 836. Ini merupakan sesuatu yang baik karena 1. Ini menunjukkan bahwa sida-sida itu ingin mentaati Tuhan. Ini bukti iman Yakobus 217,26. Tentu bukti iman bukan hanya mau dibaptis. Kalau saudara mau dibaptis, tetapi dalam banyak hal lain tetap sengaja memelihara dosa, maka itu tentu membuktikan bahwa saudara belum beriman. 2. Ini menunjukkan bahwa sida-sida itu tidak malu menjadi orang kristen / menunjukkan imannya kepada orang lain. Dan jangan berpikir bahwa pada saat itu tidak ada orang lain kecuali Filipus dan sida-sida. Perhatikan Kisah Para Rasul 8 38 dimana sida-sida menyuruh menghentikan kereta. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu sedikitnya ada satu orang lain. Memang mengingat bahwa sida-sida itu adalah seorang pejabat, tidak mungkin ia bepergian sendirian. Kisah Para Rasul 8 38 “Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.”. 2 Filipus membaptis sida-sida Kisah Para Rasul 837-38. Kisah Para Rasul 837-38 “37 [Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.’ Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.’] 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.”. Penjelasan tentang ay Kisah Para Rasul 837 a Perhatikan bahwa dalam Kitab Suci Indonesia Kisah Para Rasul 837 itu ada dalam tanda kurung. Demikian juga dalam NASB. Dalam NIV dan RSV bagian ini bahkan dihapus dari text dan hanya diletakkan di footnote / catatan kaki. Hanya KJV yang menuliskan bagian itu seperti biasa. b Bagian itu tidak ada dalam manuscript-manuscript kuno. c Bagian ini ada dalam manuscript-manuscript yang lebih baru, tetapi bervariasi berbeda antara manuscript yang satu dengan manuscript yang lain. Karena itu saya berpendapat bahwa Kisah Para Rasul 837 itu tidak ada dalam manuscript asli / autograph. Jadi, tidak ada jawaban dari Filipus yang ditulis di sini. Tetapi yang jelas Filipus tidak berkeberatan apa-apa untuk membaptis Kisah Para Rasul 838. Andaikata Filipus adalah orang jaman sekarang, mungkin ia akan keberatan membaptis, dengan alasan 1. Saya bukan pendeta tetapi hanya diaken / Pemberita Injil. 2. Tidak ada gereja yang menaungi. 3. Tidak ada majelis yang menyaksikan. 4. Kita tidak berada dalam gedung gereja. 5. Kamu belum ikut katekisasi, dsb. Tetapi Filipus tidak menyatakan keberatan seperti itu. Tanpa banyak bicara, Filipus membaptis sida-sida itu. 3 Apakah baptisan di sini adalah baptisan selam? Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa hal yang harus kita pelajari. a Kata-kata ada air’ Kisah Para Rasul 836. Kisah Para Rasul 836 “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’”. Kata-kata ada air’ ini dalam bahasa Yunaninya adalah TI HUDOR. HUDOR artinya air’; sedangkan TI bisa berarti a certain’ [= tertentu] seperti dalam KJV, atau some’ [= sedikit]. Kalau bagian ini diartikan some water’ [= sedikit air], jelas menunjuk pada air yang cuma sedikit, sehingga tidak memungkinkan baptisan selam. Charles Hodge “He was travelling through a desert part of the country towards Gaza, when Philip joined him, And as they went on their way they came unto a certain water EPI TI HUDOR, to some water’. There is no known stream in that region of sufficient depth to allow of the immersion of a man” [= Ia sedang bepergian melalui bagian padang pasir dari negara itu menuju Gaza, ketika Filipus bergabung dengannya, Dan ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka mereka sampai pada air tertentu EPI TI HUDOR, kepada sedikit air’. Di daerah itu tidak diketahui adanya sungai dengan kedalaman yang cukup untuk memungkinkan penyelaman seorang manusia] - Systematic Theology’, vol III, hal 535. b Sekarang kita perhatikan Kisah Para Rasul 838-39. Kisah Para Rasul 838-39 “38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.”. Kisah Para Rasul 838 turun ke dalam air’ NIV went into the water’. Kisah Para Rasul 839 keluar dari air’ NIV came up out of the water’. Dilihat sepintas, rasanya hal ini mendukung baptisan selam. Tetapi mari kita pelajari secara lebih seksama. Ada 2 kemungkinan menafsirkan istilah turun ke dalam air’ dan keluar dari air’ ini. Pertama, sida-sida itu betul-betul direndam seluruhnya dalam air, lalu keluar dari air. Kedua, ia masuk ke dalam air, tetapi hanya sampai sebatas kaki / paha, lalu keluar dari air. Orang yang pro baptisan selam tentu senang dengan kemungkinan yang pertama, tetapi kemungkinan pertama ini justru tidak mungkin, karena Kisah Para Rasul 838 berkata keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu’ dan Kisah Para Rasul 839 berkata mereka keluar dari air’. Jadi kalau Kisah Para Rasul 8 38-39 diartikan bahwa sida-sida itu diselam / direndam total, maka itu juga harus berlaku untuk Filipus sebagai orang yang membaptis, dan ini jelas tidak mungkin bisakah saudara bayangkan bahwa baik yang dibaptis maupun yang membaptis sama-sama menyelam’ di dalam air?. Karena itu, yang benar pasti adalah kemungkinan yang kedua, yaitu mereka berdua masuk ke dalam air, tetapi air hanya merendam mereka sebatas betis atau paha, dan Filipus lalu melakukan baptisan tuang atau percik, dan lalu mereka berdua keluar dari air. Penutup Filipus tidak membaptis sida-sida itu dengan baptisan selam! Mungkin dari seluruh Kitab Suci, bagian ini adalah bagian yang paling menyolok dan kuat untuk menunjukkan bahwa baptisan tidak harus dilakukan dengan penyelaman! Karena itu jangan percaya omongan banyak orang yang berkata bahwa baptisan selam adalah satu-satunya baptisan yang sah! 4 Setelah Baptisan. a Filipus dilarikan oleh Roh Kudus Kisah Para Rasul 839 dan terus memberitakan Injil mulai dari Asdod sampai Kaisarea Kisah Para Rasul 840. Kisah Para Rasul 839-40 “39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.”. Tidak heran dalam Kisah Para Rasul 218 Filipus disebut Pemberita Injil’. Maukah saudara memberitakan Injil seperti Filipus? b Sida-sida meneruskan perjalanan dengan sukacita Kisah Para Rasul 839. Orang yang mau percaya kepada Kristus memang akan mendapatkan sukacita bdk. Kisah Para Rasul 1634 Galatia 522. Dan selanjutnya, makin seseorang taat, makin ia akan dipenuhi sukacita dari Tuhan. Tetapi sebaliknya, orang yang tidak mau percaya kepada Kristus, dan terus berbuat dosa, tidak akan pernah mendapat sukacita maupun damai. Karena itu jangan terus ada di luar Kristus. Datanglah dan percayalah kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara, dan sama seperti sida-sida itu saudara akan bersukacita. -AMIN-
Malaikat Tuhan berkata kepada Filipus, “Bersiap-siaplah dan pergilah ke arah selatan, ke jalan yang menghubungkan Yerusalem dengan Gaza.” Jalan itu tidak digunakan lagi. Lalu Filipus pun berangkat. Seorang sida-sida dari Etiopia sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya. Dia seorang pegawai tinggi yang bertanggungjawab atas kekayaan Kandake, ratu negeri Etiopia. Pegawai itu pergi ke Yerusalem untuk menyembah Allah dan sekarang dia dalam perjalanan pulang. Dia duduk di dalam kereta kudanya, sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Roh Allah berkata kepada Filipus, “Pergi dekati kereta kuda itu.” Filipus segera pergi menghampiri kereta kuda itu, lalu mendengar pegawai tinggi itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Filipus bertanya kepadanya, “Adakah tuan memahami apa yang tuan baca?” Pegawai tinggi itu menjawab, “Bagaimana saya boleh faham jika tidak ada orang yang menerangkannya?” Lalu dia mengajak Filipus menaiki kereta kudanya dan duduk dengan dia. Inilah ayat-ayat yang dibacanya, “Dia seperti domba yang digiring untuk disembelih; seperti anak domba yang tidak mengembik ketika bulunya digunting; demikianlah Dia tidak berkata sepatah pun. Dia dihina dan diperlakukan dengan tidak adil. Nyawanya dicabut dari muka bumi, sehingga tiada seorang pun dapat menceritakan keturunannya.” Pegawai tinggi itu berkata kepada Filipus, “Tolong beritahu, siapakah yang dimaksudkan oleh nabi itu? Dirinya sendiri atau orang lain?” Lalu Filipus mula berkata-kata. Melalui ayat-ayat itu Filipus memberitahu dia Berita Baik tentang Yesus. Dalam perjalanan, mereka sampai ke suatu tempat yang berair. Pegawai itu berkata, “Lihatlah, di sini ada air. Adakah sebab yang menghalang saya dibaptis?” [ Filipus berkata, “Tuan boleh dibaptis, asal sahaja tuan percaya kepada Yesus dengan sepenuh hati.” Pegawai tinggi itu menjawab, “Saya percaya bahawa Yesus Kristus Anak Allah.”] Lalu pegawai itu memberikan perintah supaya kereta kudanya dihentikan. Kemudian Filipus dan pegawai itu turun ke dalam air dan Filipus membaptis dia. Apabila mereka keluar dari air, Roh Tuhan mengambil Filipus dari situ. Pegawai tinggi itu tidak nampak dia lagi, lalu meneruskan perjalanan dengan sukacita. Filipus mendapati dirinya di Asdod. Dia meneruskan perjalanan sambil mengkhabarkan Berita Baik tentang Yesus di semua bandar sehingga dia tiba di Kaisarea.
kisah para rasul 8 26 40