Keinginanitu bersifat mutlak atas kehendak Allah SWT, tanpa ada intervensi atau campur tangan zat yang lain. Dikutip dari Kitab Al-Jawahir Al-Kalamiyah (Terjemahan Achmad Sunarto, 2011) yang ditulis Syekh Thahir Al-Jazairi , sifat jaiz Allah SWT hanya ada satu, yakni "fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu" (فعل كل ممكن أو تركه), yang A Hubungan Ilmu Fiqih dengan Ilmu Tasawuf. Menurut bahasa kata Tasawuf berasal dari bahasa arab yang terdiri dari beberapa kata yaitu Suf yang artinya wol karena merujuk pada pakaian sufi pada zaman itu yang terbuat dari wol. Para Sufi menyukai pakaian yang terbuat dari bahan yang kasar sehingga dapat menutupi ketelanjangan badannya. Kalamartinya berkata kata mustahil bisu atau tidak berkata kata (QS. An-Nisa : 164). Qhodiran artinya maha berkuasa mustahil lemah . Sewajarnya kita bersifat tawadhi, tidak takabur serta merasa takut kepada Allah SWT; Muridan artinya yang berkehendak mustahil tidak berdaya. Bersyukur atas nikmat Allah SWT, dan sabar atas segala musibah SifatMustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah swt. ‘Adam, artinya tiada (bisa mati) Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui) Fana’, artinya binasa (tidak kekal/mati) AllahSWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk bDxr. Apakah Anda pernah mendengar mengenai sifat wajib dan mustahil bagi allah? Pada dasarnya banyak orang yang mengetahui bahwa Allah SWT memiliki sifat wajib serta mustahil yang dikenal sebagai sifat sempurna dan tentunya hanya dimiliki oleh Allah SWT. Namun dari sekian banyak sifat-sifat tersebut hanya beberapa saja yang dipahami oleh manusia. Karena itulah sebagai sesama umat muslim yang ingin berbagi ilmu pengetahuan untuk mendalami agama Islam dengan lebih baik serta mengenal sang pencipta dengan lebih dalam, kali ini Prestasi Global akan memberikan penjelasan singkat terkait sifat wajib bagi allah dan juga sifat mustahil yang dimilikinya. Ingin tahu penjelasannya lebih lanjut? Simaklah uraian berikut ini Sifat Wajib Bagi Allah SWT Ada 20 sifat wajib allah yang tentunya wajib untuk diketahui oleh seluruh umat Islam di dunia. Sifat-sifat tersebut di antaranya adalah Wujud / Ada Dalam hal ini, Allah itu ada bukan karena ada yang menciptakannya, melainkan Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli Dengan adanya alam semesta ini maka cukup bagi kita selaku umat manusia untuk mempercayai bahwa Allah SWT itu memang ada. Karena pada dasarnya tidak akan masuk akal apabila ada sesuatu yang diciptakan sedangkan pencipta itu sendiri tidaklah ada. Dalil Naqli Tercantum dalam QS. As Sajdah ayat 4, yang menyatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi juga apa yang ada di antara keduanya dalam waktu 6 hari. Qidam / Dahulu atau Awal Hakikat dari Qidam adalah menafikan mulanya wujud dari Allah SWT. Dalil Aqli Sifat wajib Allah SWT yang satu ini menyatakan bahwa Allah zat yang lebih dahulu ada dibandingkan dengan alam semesta yang diciptakan olehnya sendiri. Dengan kata lain, apabila Allah tidak qodim, maka Allah harusnya hadits, karena pada dasarnya tidak ada penengah di antara hadits serta qodim itu tadi. Dengan kata lain, ketika Allah hadits maka ia akan membutuhkan muhdits. Seperti halnya A dengan muhdits A, maka ia pun akan membutuhkan muhdits lainnya. Begitu pun pada B dengan muhdits B yang juga membutuhkan muhdits lainnya dan begitu seterusnya. Dengan kata lain, peristiwa ini disebut sebagai peristiwa berantau tasalsul atau tanpa ujung. Setiap peristiwa tasalsul atau daur yang menurut akal sehat manusia mustahil maka hudutsnya pasti akan berujung pada Allah. Oleh sebab itu, Allah SWT dinyatakan memiliki sifat Qidam Dalil Naqli Tercantum salam QS Al Hadid ayat 3 yang menyatakan bahwa Allah SWT adalah zat yang awal serta akhir, zhohir juga bathin. Baqa / Kekal Allah dinyatakan memiliki sifat kekal atau abadi. Dalil Aqli Seandainya Allah SWT tidak memiliki sifat kekal atau Baqa itu tadi, maka sifat Qidam pun tentunya tidak akan ada. Sedangkan sifat Qidam itu sendiri tidak dapat dihilangkan dari Allah SWT itu sendiri, apalagi berdasarkan dalil yang berkaitan dengannya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Qoshos ayat 88, yang menyatakan bahwa segala seuatu yang ada di bumi ini akan lenyap terkecuali zat-Nya sendiri Allah SWT. Mukhalafatuhu Lilhawadith / Berbeda dengan mahluk cipataan-Nya Dari sifat wajib yang satu ini dapat Anda lihat bahwa Allah SWT jelas berbeda dengan setiap makhluk yang telah diciptakan olehnya. Bahkan dikatakan bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang dapat menyerupai atau menyamainya. Dalil Aqli Dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan jika Allah menyerupai makhluk ciptaannya maka Allah SWT dapat dikatakan sebagai sesuatu hal yang baru atau hadits. Sedangkan jika Allah SWT adalah hal yang baru maka mustahil baginya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Asy Syuro ayat 11 yang menyatakan bahwa tidak ada satu hal pun yang dapat menyerupainya, sedangkan Allah SWT itu sendiri adalah zat yang maha mendengar serta melihat. Qiyamuhu Binafsihi / Berdiri Sendiri Dalam hal ini dinyatakan bahwa Allah SWT berdiri dengan zat-Nya sendiri dan tidak membutuhkan bantuan dari makhluk lainnya. Dengan kata lain keberadaan Allah itu berada dengan sendirinya bukan berdasarkan pada hasil ciptaan. Seperti halnya ketika Allah SWT menciptakan Alam semesta, maka Allah SWT melakukannya sendiri dan juga tidak meminta pertolongan dari siapa pun. Dalil Aqli Jika Allah SWT membutuhkan hal lain, maka Allah dapat dinyatakan sebagai sifat dan bukan zat. Karena pada dasarnya dzat itu sendiri tidak membutuhkan dzat lainnya untuk berdiri sendiri. Selain itu, jika Allah SWT sifat, maka Allah tidak akan memiliki sifat Ma’ani juga Ma’nawiyah. Sementara sifat-sifat tersebut masuk dalam daftar sifat yang wajib bagi Allah berikut ini. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Ankabut ayat 6, yang menyatakan bahwa Allah SWT adalah dzat yang maha kaya, sehingga ia tidak membutuhkan apa pun yang berasal dari Alam semesta. Wahdaniyyah / Tunggal atau Esa Arti esa bagi Allah SWT adalah esa dari segi zat-Nya, sifatnya dan juga perbuatannya. Jika dilihat dari zat-Nya maka Allah bukanlah hasil penambahan serta pengurangan. Sementara jika dilihat dari sifatnya tentunya kesempuraan sifatnya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh makhluknya. Sedangkan dari perbuatannya tentu setiap perbuatan yang dilakukan oleh Allah tidak dicampuri oleh perbuatan makhluk lainnya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Anbiya ayat 22 yang menyatakan bahwa seandainya ada bentuk tuhan-tuhan lainnya selain dari Allah, maka langit dan bumi tentunya akan mengalami kerusakan. Qudrat / Berkuasa Menyatakan bahwa kekuasaan Allah itu bersifat mutlak atau tidak ada batasnya serta tidak ada pula yang membatasinya. Dalil Aqli Jika Allah tidak memiliki kemampuan maka Allah dinyatakan lemah dan tentunya tidak dapat menciptakan seluruh alam semesta ini termasuk makhluk ciptaan lainnya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 20 yang menyatakan bahwa Allah SWT berkuasa dan tidak terkecuali untuk apa pun itu. Iradah / Berkehendak Allah SWT menciptakan segala sesuatu atas kehendaknya sendiri, karena itulah ketika ia telah bekehendak akan segala sesuatu maka segala sesuatu itu pun akan terjadi. Dalil Aqli Jika Allah tidak bersifat berkehendak maka Allah akan memiliki sifat terpaksa atau karohah. Sedangkan sifat itu mustahil karena tidak disifati qudroh. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Hud ayat 107 yang menyatakan bahwa Allah itu akan melaksanakan setiap hal yang dikehendakinya. Ilmu / Mengetahui Allah SWT memiliki pengetahuan serta kepandaian atas apa pun artinya ilmu yang Allah SWT miliki itu tidak terbatas dan juga tidak dibatasi. Dalil Aqli Dalam hal ini jika Allah tidak berilmu tentunya Allah tidak akan berkehendak. Sedangkan jika Allah tidak berkehendak, maka hal tersebut akan menjadi hal yang mustahil. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Hadid ayat 3 serta QS Al Baqarah ayat 29 yang menyatakan bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu. Hayat / Hidup Hidupnya Allah adalah kehidupan yang tidak ada yang menghidupkannya, akan tetapi ia hidup dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli Apabila Allah tidak hidup maka tidak akan ada sifat Qudrot. Hal tersebut mustahil karena akan menyatakan lemahnya Allah SWT. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Furqon ayat 58 yang menyatakan agar umat manusia bertakwa pada Allah sebagai zat yang hidup dan tidak akan mati. Sama / Mendengar Allah SWT mendengar apa pun yang ada di bumi, bahkan tidak ada suara yang luput sekali pun suara yang sangat pelan. Dengan kata lain pendengaran Allah berbeda dengan mahluknya karena ia tidak terhalang oleh apa pun. Tercantum dalam QS Al Maidah ayat 76. Basar / Melihat Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta dan bahkan penglihatannya bersifat mutlak. Dengan kata lain penglihatannya tidak dapat dihalangi. Hal ini juga dinyatakan dalam QS Al Baqarah ayat 265 yang menyatakan bahwa Allah maha melihat atas apa yang dikerjakan oleh umatnya. Kalam / Berbicara atau Berfirman Allah berfirman atau berkata di dalam kitabnya yang diturunkan pada nabi serta rosul-Nya, hal ini dibuktikan dengan adanya wahyu berupa Al Quran dan juga terdapat dalam QS An Nisa ayat 164. Kaunuhun Qadirun Suatu keadaan dari Allah SWT yang berkuasa untuk mengadakan serta meniadakan. Hal ini juga tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 20 yang menyatakan bahwa Allah SWT berkuasa atas segalanya. Kaunuhu Muridun Keadaan dari Allah yang dapat menghendaki atau menentukan tiap-tiap sesuatu bagi makhluknya seperti menentukan nasib juga takdir manusia. Tercantum dalam QS Hud ayat 107. Kaunuhu Alimun Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu, mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi. Hal ini dibuktikan pada QS An Nisa ayat 176. Kaunuhu Hayyun Kedaan Allah SWT yang hidup, tidak pernah tidur, juga tidak akan tertidur serta tidak lengah. Seperti yang ditunjukkan dalam QS Al Furqon ayat 58 . Kaunuhu Sami’un Keadaan Allah SWT yang mendengar hambanya, baik doa dan segala permintaannya. Tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 256. Kaunuhu Basirun Keadaan Allah SWT yang melihat maujudat termasuk gerak gerik manusia, karena itulah sebaiknya manusia bersifat baik. Hal ini dinyatakan dalam QS Al Hujurat ayat 18. Kaunuhu Mutakallimun Keadaan Allah SWT yang berkata-kata. Dengan kata lain, Allah tidak bisu melainkan berbicara serta berfirman melalui ayat-ayatNya. Sifat Mustahil Bagi Allah Selain penjelasan dari pengertian sifat wajib allah di bagian atas tadi, ada pula sifat mustahil allah dan artinya yang akan penulis jelaskan berikut ini Adam = tiada / mati Huduth = baru Fana = binasa Mumathalatuhu lilhawadith = menyerupai makhluknya Qiyamuhu Bighayrih = berdiri dengan yang lain Ta’addud = banyak Ajz = lemah Karahah = terpaksa Jahlun = jahil Maut = mati Syamam = tuli Umyu = buta Bukmu = bisu Kaunuhu Ajizan = keadaan lemah Kaunuhu Karihan = keadaan terpaksa Kaunuhu Jahilan = keadaan bodoh Kaunuhu Mayyitan = keadaan mati Kaunuhu Asam = keadaan tuli Kaunuhu A’ma = keadaan buta Kaunuhu Abkam = keadaan bisu Demikianlah kiranya penjelasan singkat dari sifat wajib serta sifat mustahil bagi allah yang dapat penulis jelaskan kali ini dan semoga bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Kesimpulan Apa Saja Sifat Wajib Bagi Allah SWT? 1. Wujud / Ada 2. Qidam / Dahulu atau Awal 3. Baqa / Kekal 4. Mukhalafatuhu Lilhawadith / Berbeda dengan mahluk cipataan-Nya 5. Qiyamuhu Binafsihi / Berdiri Sendiri 6. Wahdaniyyah / Tunggal atau Esa 7. Qudrat / Berkuasa 8. Iradah / Berkehendak 9. Ilmu / Mengetahui 10. Hayat / Hidup 11. Sama / Mendengar 12. Basar / Melihat 13. Kalam / Berbicara atau Berfirman 14. Kaunuhun Qadirun 15. Kaunuhu Muridun 16. Kaunuhu Alimun 17. Kaunuhu Hayyun 18. Kaunuhu Sami’un 19. Kaunuhu Basirun 20. Kaunuhu Mutakallimun Apa arti dari kata Kaunuhu Alimun? Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu, mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi. Hal ini dibuktikan pada QS An Nisa ayat 176 Sebutkan sifat sifat mustahil bagi Allah SWT? - Adam = tiada / mati - Huduth = baru - Fana = binasa - Mumathalatuhu lilhawadith = menyerupai makhluknya - Qiyamuhu Bighayrih = berdiri dengan yang lain Visited 38,962 times, 1 visits today Sifat-sifat mustahil bagi allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Ketidak mungkinan ini disebabkan karena Allah SWT Untuk mengetahuinya ikuti materi berikut ini! Daftar Isi A. Sifat-sifat mustahil Adam Hudus Fana Mumassalatu lil Hawadis Muhtajun Ligairihi Ta'addud 'Ajzun Karahah Jahlun Mautun Summun Umyun Bukmun Ajzan Karihan Jahilun Mayyitun Asamma Ama Abkama B. Sifat-sifat ja’is Allah SWT. Contoh Sifat Jaiz Bagi Allah A. Sifat-sifat mustahil Sifat-sifat mustahil bagi allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Ketidak mungkinan ini disebabkan karena Allah SWT. memiliki kemaha sempurnaan sebagai tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sifat-sifat yang mustahil dimiliki Allah ada 20 sifat dengan perincian sifat mustahil dari sifat nasiyah ada satu, sifat mustahil dari sifat salbiyah ada lima, sifat mustahil dari sifat ma’ani ada tujuh, dan sifat mustahil dari sifat ma’nawiyah ada tujuh berikut sifat-sifat yang mustahil dimiliki oleh Allah SWT. Adam Sifat mustahil bagi Allah SWT yang pertama adalah adam. Adam berarti tidak ada, sehingga Allah mustahil bersifat adam karena Allah tidak mungkin tidak ada. Segala hal yang ada di muka Bumi ini merupakan ciptaan Allah, dan mustahil jika Allah tidak ada. Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah pada surah An-Nah l/16 ayat 3 خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّ‌ؕ تَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ‏ Khalaqas samaawaati wal arda bilhaqq; Ta'aalaa 'ammaa yushrikuun Artinya "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Maha tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan". QS. An-Nahl 3 Hudus Sifat mustahil bagi Allah berikutnya adalah hudus yang berarti baru. Sebab, Allah sudah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada. Sebaliknya, Allah bersifat terdahulu atau qidam. Ayat yang menerangkan bahwa Allah bersifat terdahulu tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3 هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُ‌ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ Huwal Awwalu wal'Aakhiru waz Zaahiru wal Baatinu wa huwa bikulli shai'in Aliim Artinya "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". QS. Al-Hadid 3 Fana Fana artinya tidak kekal. Fana juga dapat diartikan binasa atau rusak, dan merupakan sifat mustahil bagi Allah. Allah mustahil mempunyai sifat fana–'. Allah itu kekal dan abadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Firman Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam Surah Ar-Rahman ayat 27 بْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ Wa yabqoo wajhu rabbika zul jalaali wal ikraam Artinya "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." QS. Ar-Rahman 27 Mumassalatu lil Hawadis Mumassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Ini juga termasuk sebagai sifat mustahil bagi Allah SWT. Allah mustahil serupa dengan makhluknya. Allah itu berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah Al Ikhlas ayat 4 وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad Artinya "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia". QS. Al-Ikhlas 4 Muhtajun Ligairihi Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah Muhtajun Ligairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Allah tidak membutuhkan pertolongan sesuatu apapun. Allah berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri. Hal ini tercantum dalam firman Allah pada surat Al-Ankabut ayat 6 وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ Wa man jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih; innal laaha laghaniyyun 'anil 'aalamiin Artinya "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam ". QS. Al-Ankabut 6 Ta'addud Ta'addud berarti berbilang. Allah tidak mungkin memiliki sifat Ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal. Dalah surah Al-Ikhlas, Allah berfirman قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ qul huwallāhu aḥad ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ allāhuṣ-ṣamad لَمْ يَلِوَلَمْ يُولَد lam yalid wa lam yụlad وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad Artinya "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." Al-Ikhlas ayat 1-4 'Ajzun 'Ajzun artinya lemah. Sifat mustahil bagi Allah yang Maha Berkuasa atau qudrat. Allah tidak lemah, dan tidak ada alam semesta beserta isinya jika Allah lemah. Firman Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20 يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir Artinya "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS. Al-Baqarah20 Karahah Karahah artinya terpaksa, dan hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah. Allah mustahil bersifat karahah. Allah itu bersifat berkehendak atau iradat. Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Allah berfirman yang tertuang dalam surat Al-Buruj ayat 16 فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ Fa' 'aalul limaa yuriid Artinya "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki". QS. Al-Buruj 16 Jahlun Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah jahlun atau bodoh. Mustahil bagi Allah bersifat jahlun sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta. Tidak ada makhluk yang bersembunyi dari Allah. اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". QS. Al-Hujurat 18 Mautun Mautun adalah mati. Allah bersifat hidup atau hayat. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta kekal. Dengan demikian sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau mati. وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa Artinya "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya". QS. Al-Furqan 58 Summun Summun adalah tulis. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mendengar. Tidak ada yang luput dari pendengarannya. Tidak mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127 اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ .....innaka Antas Samii'ul Aliim Artinya ".Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui". QS. Al-Baqarah 127 Umyun Umyun berarti buta. Allah tidak buta, Allah Maha Melihat. Menjadi sifat mustahil bagi Allah SWT yang lain, Allah melihat segala yang nampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". QS. Al-Hujurat 18 Bukmun Bukmun berarti bisu. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah bersifat kalam artinya beriman. Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi. ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ wa kallamallaahu Muusaa takliimaa Artinya "Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung". QS. An-Nisa 164 Ajzan Ajzan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ajzan. Allah Maha berkuasa. Tidak mungkin Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah. Allah pun tidak memerlukan bantuan siapapun. Jadi, Allah mustahil bersifat ajzan. Karihan Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah karihan yang berarti maha terpaksa. Tidak mungkin Allah bersifat karihan karena Allah Maha Berkehendak atau muridan. Semua yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah. Allah tidak merasa terpaksa melakukannya. Jahilun Jahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui, semua ilmu itu bersumber pada Allah Swt. Mayyitun Mayyitun artinya mati. Hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah SWT. Padahal Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat mayyitun. Asamma Asamma artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli. Ama Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adala ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha Melihat. Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apa yang tersembunyi di dalam hati. Abkama Abkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Berfirman. Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para Nabi dan Rasul. Itulah 20 sifat mustahil Allah. Semoga dengan mengetahui sifat mustahil bagi Allah ini, akan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menambah keimanan B. Sifat-sifat ja’is Allah SWT Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tanpa paksaan, sebab Ia memiliki sifat Qudrat kuasa dan Iradath kehendak. Maka boleh-boleh saja bagi Allah untuk meniadakan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Contoh Sifat Jaiz Bagi Allah Salah satu contoh sifat jaiz bagi Allah termaktub dalam Al-qur’an Surat Ali Imran ayat 26 yang berbunyi قُلِ اللهم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ Artinya akankah 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Hamida Faiqiyal Husna dalam Materi Akidah dalam Kitab Fath Al-Majid memberi contoh dua kebebasan yang dimiliki Allah SWT, yaitu Kebebasan untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu. Kebebasan untuk mengatur semua makhluk sesuai yang Dia kehendaki. Sumber * Dikutip dari berbagai sumber

allah swt bersifat kalam dan mustahil bersifat