Ramuanini konon dapat membuat seseorang jatuh cinta secara tiba-tiba. 3. Suku Osing, Banyuwangi. sumber: phinemo.com. Suku terkuat dan paling ditakuti di Indonesia berikutnya adalah suku Osing dari Banyuwangi. Banyuwangi memang merupakan kawasan yang terkenal dengan ilmu mistis dan konon menjadi tempat dukun santet. Sebutkansatu suku di Indonesia dan ciri khas! IPS, 24.07.2020 04:13, ruslinabas84037. Sebutkan satu suku di Indonesia dan ciri khas! Jawaban: 1 Buka kunci jawaban suku toraja→kuburan yang berada di atas tebing2. suku madura→tradisi karapan sapi. suku baduy→banyak menghasilkan kerajinan tangan. suku batak→tari tor tor. Penjelasan tidakberpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Sebab, hanya nilai signifikansi kurs rupiah yang berada di bawah nilai taraf kesalahan, yaitu 0,001 < 0,05. Secara parsial, inflasi memiliki koefisien regresi positif yang berarti kenaikan inflasi akan meningkatkan return SukuDayak merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia dan suku asli dari pulau Kalimantan. Dayak adalah suku yang sangat terkenal dengan kegiatan mistis yang tinggi. Hal tersebutlah yang membuat suku-suku di daerah lain negara Indonesia sangat menghargai orang-orang yang berasal dari suku asli Dayak. 5. Bugis Tribe salahsatu cara menghargai keberagaman agama yang ada di Indonesia adalah . A. bermain dengan teman yang seagama saja. B. bermain dengan teman yang berasal dari suku yang sama. C. bermain dengan teman yang berbeda agama saja. D. bermain dengan teman tanpa membeda-bedakan agama SrO7u2. Indonesia memiliki keberagaman budaya dan juga adat istiadat yang masih dipertahankan hingga saat ini. Tidak hanya itu saja, Indonesia pantas menyandang sebagai negara bhineka karena tidak hanya beragam budayanya saja namun juga bahasa, suku, dan juga agama dimiliki oleh negara Indonesia. Perbedaan – perbedaan tersebut tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Namun perbedaan itu pula juga tidak membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terpecah belah. Justru dengan adanya perbedaan itulah membuat negara Indonesia memiliki rasa toleransi yang tinggi antar masyarakat satu perbedaan tersebut bisa dilihat dari keberagaman sukunya. Setiap suku yang ada di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa hingga adat yang berbeda pula. Berdasarkan data Sensus BPS tahun 2010 terdapat lebih dari 300 etnis suku yang dimiliki Indonesia atau sekitar suku bangsa yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dan suku bangsa terbesar bisa ditemukan di Pulau Jawa dan itu mencangkup sekitar 41% dari total seluruh suku yang ada di Indonesia. Untuk mengetahui suku – suku apa saja yang tersebar di Indonesia, berikut adalah daftarnya1. SumatraSuku yang terdapat di AcehSuku Tamiang merupakan suku asli Kabupaten Tamiang. Suku yang memiliki satu suku dengan bangsa Haloban merupakan suku yang bisa ditemukan di Kabupaten Aceh Singkil, Kecamatan Pulau Banyak Barat. Suku ini mendiami Desa Haloban dan Desa Asantola dengan bahasa daerah bahasa Aceh merupakan suku asli Aceh yang sebagian besar tinggal di pesisir dan pedalaman Aceh. Mayoritas beragama Islam dengan bahasa yang daerah bahasa Pakpak merupakan suku yang berasal dari keturunan tentara kerajaan Chola India dan beragama Kristen. Persebaran Suku Pakpak yaitu Aceh dan sebagian Sumatra Singkil adalah suku yang tinggal di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tenggara dan Kota Subulussalam dengan sebagian besar beragama Islam dan bahasa yang digunakan yaitu bahasa Singkil berlogat Suku Gayo merupakan suku yang tinggal di dataran tinggi Aceh bagian tengah. Tepatnya berada di Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang dan Aceh Alas yang bisa ditemukan di Aceh Tenggara. Dinamakan demikian karena mereka tinggal di sela-sela bukit Barisan seperti alas atau Lekon merupakan suku yang tinggal di Kecamata Alafan tepatnya di Desa Lafakha dan Desa Langi dengan bahasa Lekon sebagai bahasa sehari – Aneuk Jamee adalah suku yang tinggal di pesisir barat Aceh tepatnya Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan juga Simeulue. Suku yang satu rumpun dengan suku bangsa di Sumatra UtaraSuku Melayu adalah suku yang tinggal di Semenanjung Malaya dan berasal dari Kerajaan Melayu yang sempat berada di Sumatra. Suku ini juga tersebar di Kalimantan, Thailand hingga Batak Karo merupakan suku terbesar yang berada di Sumatra Utara dan sebagian juga berada di Aceh. Persebaran suku ini antara lain di Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Dairi, Langkat, Deli Serdang dan juga Nias adalah suku yang tinggal di Pulau Nias. Berdasarkan penelitian Suku Nias termasuk suku tertua dan mereka menamakan diri dengan sebutan Ono Niha yang artinya Anak Batak Simalungun adalah suku yang serumpun dengan suku batak dan terletak di Kabupaten Simalungun. Hingga kini masih belum ada bukti kuat mengenai asal usul suku ini, namun ada yang mengatakan jika suku ini berasal dari Batak Toba merupakan suku yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir, Humbang, Samosir, Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah hingga Kabupaten Batak Mandailing, suku ini banyak ditemui di Sumatra di bagian utara. Tersebar dari Mandailing Natal, Padang Lawas dan Padang Lawas Sumatra Barat, Riau dan JambiSuku Mentawai, suku yang banyak ditemukan di Kepulauan Mentawai. Ciri khas dari suku ini yaitu memiliki tato di sekujur tubuh untuk setatus Minangkabau atau Minang banyak ditemukan di Sumatra Barat, Riau, bagian Utara Bengkulu, Jambi bagian barat, barat daya Aceh hingga pantai utara Sumatra Utara. Suku ini terkenal dengan sistem Matrilineal dan masih satu rumpun dengan Suku Kubu lebih dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Suku ini banyak ditemukan di Jambi dan sebagian Sumatra Sakai adalah suku yang tinggal secara nomaden dan masih tradisional. Menurut sejarah suku Sakai berasal dari percampuran antara Minangkabau dan Wedoid yang bermigrasi di abad ke Bonai adalah suku yang tinggal dipedalaman Riau tepatnya di pesisir sungai Roak kiri, Rokan Hulu. Ada juga di sekitar sungai Rokan Kerinci, suku ini banyak ditemukan di Kabupaten Kerinci, Jambi. Termasuk suku tertua di Sumatra dengan bahasa yang digunakan bahasa di Kepulauan RiauSuku Laut, suku ini juga dikenal dengan Orang Laut dan banyak ditemukan di pesisir Kepulauan Riau. Suku Laut tinggal di pulau, muara sungai di Kepulauan Riau-Lingga, Pulau Tujuh hingga Kepulauan Batam. Suku Laut sendiri juga terdiri atas Orang Barok, Orang Bulang punah, Orang Kanaq, Orang Matang, Orang Mepar punah, Orang Tambus dan masih banyak Sumatra Selatan dan Bangka BelitungSuku Ameng Sewang adalah sebutan bagi Suku Laut yang tinggal di Bangka Belitung. Suku ini hidup di perahu dan gemar berpindah – Pemulutan adalah suku yang berada di Desa Pemulutan, Sumatra Selatan. Pemulutan sendiri berasal dari sejarah orang puyang yang menangkap buaya menggunakan Bangka, suku yang berada di Pulau Bangka dan juga lebih dikenal dengan sebutan Suku Melayu Bangka. Bahasa yang digunakan masih menggunakan bahasa Belitung, sesuai namanya suku ini berada di Pulau Belitung. Suku Belitung juga dikenal dengan sebutan Suku Melayu – Musi dikenal juga dengan Suku Sekayu. Nama suku ini diberikan untuk suku yang berasal dan tinggal di sepanjang tepian Sungai Palembang adalah suku yang tinggal di Palembang. Menggunakan bahasa Melayu dengan kata akhir bervokal di Bengkulu dan LampungSuku Lampung atau Ulun Lappung yang tinggal di rumpun Lampung. Secara geografis bertempat tinggal dari Lampung hingga Bengkulu. Ada juga yang tinggal di pantai barat Lembak terdapat di Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan Kotamadya Rejang termasuk suku tertua di Sumatra. Suku ini banyak mendiami wilayah Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah dan Bengkulu JawaSuku Jawa, suku ini paling banyak jumlahnya di Pulau Jawa. Suku ini tersebar dari Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Osing, lebih dikenal dengan suku wong Blambangan. Saat jatuhnya Majapahit, suku ini melarikan diri ke Bromo, Bali dan Tengger, adalah suku yang menganut agama Hindu dan tinggal di kawasan Bromo, Jawa Timur. Suku ini berada di Pasuruan, Lumanjang dan Sunda merupakan suku yang berasal dari Jawa Barat. Suku ini tersebar dari mulai Jawa Barat, Banten, Jakarta dan Cirebon, suku ini adalah percampuran antara suku Jawa dan suku Sunda. Meskipun begitu suku ini berbeda dari Sunda dan Betawi berasal dari pencampuran antara berbagai macam etnis di masa lalu. Suku Betawi dikatakan sebagai pendatang baru yang tergabung dari Sunda, Jawa, Arab, Ambon, Sumbawa, Bali, Melayu dan Baduy, suku ini merupakan suku asli Banten. Suku ini berada di kaki gunung Kendeng Desa Kanekes, Lebak, Rangkasbitung. Suku ini terbagi menjadi dua yaitu Baduy dalam dan Baduy KalimantanSuku Kutai, suku ini merupakan suku asli yang menghuni Kalimantan Timur dan sebagian besar beragama Islam. Awal mulanya Kutai adalah nama suatu teritori dari suku asli Kalimantan dan tergolong suku Melayu Dayak merupakan pemberian dari penjajah untuk penghuni yang tinggal di pedalaman Kalimantan. Suku Dayak sendiri memiliki budaya bahari atau Paser, suku ini berasal dari tenggara Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan. Sebagian besar suku Paser beragama Islam dan Banjar adalah suku yang bisa ditemukan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Suku Banjar sendiri berasal dari daerah Banjar yang berbaur antara masyarakat yang tinggal di DAS Bahan, DAS Martapura, DAS Barito dan DAS Bajau atau Suku Sama berasal dari Kepulauan Sulu Filipina Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden yana tinggal di atas laut dan lebih dikenal dengan sebutan gipsi laut. Suku Bajau banyak ditemukan di pesisir Kalimantan Timur dan Kalimantan SulawesiSuku Makassar, suku ini termasuk suku terbesar di Sulawesi Selatan dan sudah menguasai Sulawesi sejak abad ke 16. Suku Makassar terdiri atas beberapa sub suku yang tersebar dari Makassar, Gowa, Takalar, Bantaeng, Bulukumba hingga Bugis merupakan suku yang masuk ke dalam suku Deutero-Melayu atau Melayu Muda. Persebarannya di tanah air diakibatkan mata pencaharian suku ini yaitu nelayan dan Mandar banyak ditemukan di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Selain bertempat di kedua wilayah tersebut, suku Mandar juga tinggal di Toraja, suku ini banyak mendiami Sulawesi Selatan di bagian utara. Kata Toraja sendiri diberikan oleh penduduk asli Sulawesi Tengah pada kelompok yang tinggal di pedalaman dan juga Bentong, suku yang bermukim di Desa Bulo-Bulo, Sulewesi Selatan ini sebagian besar beragama Islam. Untuk berkomunikasi mereka menggunakan bahasa MalukuSuku Loloba bisa ditemukan di pesisir barat daya utara Halmahera. Sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani dan juga Wemale dianggap sebagai suku tertua yang tinggal di pedalaman Pulau Seram, Maluku Tengah. Dianggap sebagai salah satu induk suku yang menurunkan suku-suku yang ada di Maluku Wayoli atau Biyoli berada di pedalaman Halmahera dekat Gunung Todoku. Akibat letusan gunung di tahun 1867, mereka mengungsi dan membangun pemukiman baru di wilayah pesisir, Maluku Sawai banyak tinggal di pantai Halmahera sekitar Teluk Weda antara semenanjung tenggara dan barat daya. Daerah ini masuk ke dalam wilayah Halmahera PapuaSuku Amungme atau Amui adalah suku yang tinggal di dataran tinggi Papua dan menggunakan bahasa Dhamal sebagai bahasa sehari-hari. Sebagian besar masyarakatnya menganut kepercayaan Animisme. Mereka juga sangat terikat dengan tanah leluhur dan pegunungan adalah tempat Arfak merupakan masyarakat pegunungan Arfak yang berada di Manokwari, Papua Barat. Dan Suku Arfak sendiri terdiri atas sub suku Hantam, Meihag, Moilei dan Asmat sangat terkenal dengan karya seni berupa ukiran yang unik. Suku Asmat terbagi menjadi 2, mereka yang tinggal di pedalaman dan tinggal di pesisir Dani suku ini banyak tinggal di Pegunungan Tengah dan hampir menguasai seluruh Jayawijaya dan Puncak Korowai merupakan suku yang baru ditemukan sekitar 30 tahun yang lalu di pedalaman Papua. Mereka membangun rumah di atas pohon yang dikenal dengan Rumah tadi daftar suku-suku yang ada di Indonesia. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat. Tags indonesia, jawa, Kalimantan, papua, suku, suku bangsa, sulawesi, sumatra VIVA – Nama-nama suku di Indonesia ada beragam macam bahkan bisa mencapai ratusan karena begitu banyak pulau dan pulau kecil-kecil di Tanah Air. Ya, Indonesia kaya akan ragam budaya yang sudah turun-temurun ditradisikan oleh generasi sebelumnya. Tak sedikit pula suku-suku di Indonesia yang masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme khususnya yang masih minim teknologi di daerah pedalaman. Nama-nama suku di Indonesia cukup terdengar unik. Berikut diantaranya yang telah dirangkum 1. Suku JawaMayoritas orang Jawa adalah umat Islam, dengan beberapa minoritas yaitu Kristen, Kejawen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Meskipun demikian, peradaban orang Jawa telah dipengaruhi oleh lebih dari seribu tahun interaksi antara budaya Kejawen dan Hindu-Buddha, dan pengaruh ini masih terlihat dalam sejarah, budaya, tradisi, dan bentuk kesenian Jawa. Dengan populasi global yang cukup besar, suku Jawa ialah kelompok etnis terbesar keempat di antara umat Islam di seluruh dunia, setelah bangsa Arab,[7] suku Bengali,[8] dan suku Punjab. 2. Suku SundaJati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasa dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang dan bersahaja.[3] Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang Sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang Sunda juga adalah suku bangsa pertama yang melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. 3. Suku BatakSuku di Indonesia ini berasal dari Sumatera Utara dan juga cenderung tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Terdiri dari 3,58 dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan. Suku Batak terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpak, dan Batak Batak merupakan satu diantara suku di Indonesia yang mempertahankan kebudayaannya. Mereka memegang teguh tradisi dan adat. Hingga saat ini adat dan budaya tetap dilaksanakan dalam kehidupan sosial orang Batak dan aktivitas sehari-harinya4. Suku BetawiSuku Betawi juga turut disebut sebagai penghuni asli wilayah Jakarta. Meski demikian masyarakat Betawi tersebar di daerah lainnya, seperti Bogor dan sekitarnya. Bahasa Betawi merupakan bahasa kreol yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan terutama bahasa Hokkian, bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik pembeda misalnya dari peluruhan awalan me-, penggunaan akhiran -in pengaruh bahasa Bali, serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /?/ pada beberapa dialek Suku MaduraMayoritas masyarakat suku Madura hampir 100 % beragama Islam, bahkan suku Madura yang tinggal di Madura bisa dikatakan 100 % muslim. suku Madura terkenal sangat taat dalam beragama Islam, seperti halnya suku Melayu atau suku Bugis yang juga sangat menjunjung agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sebabnya dengan adanya Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh pulau madur6. Suku AsmatSuku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara Sungai Sinesty dan Sungai Nin serta Suku Suku AmungmeSuku Amungme juga dikenal sebagai Amui, Hamung, Amungm, Amuy, Damal atau Uhunduni adalah kelompok orang dengan populasi sekitar orang yang tinggal di dataran tinggi provinsi Papua dari Indonesia. Bahasa mereka disebut tradisional masyarakat Amungme yaitu animisme. Orang-orang Amungme tidak memiliki gagasan tentang "dewa" yang terpisah dari alam di mana roh-roh dan alam adalah satu dan Suku DayakSuku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas antara lain seperti mandau, sumpit, beliong, rumah betang atau rumah panjang rumah radank dan lain-lain. Ciri-ciri khas Dayak lainnya seperti; kepemilikan senjata, dan seni budayanya. Sebagian masyarakat Dayak masih memegang teguh kepercayaan akan adanya benda-benda gaib pada tempat-tempat tertentu seperti batu-batuan, pohon-pohonan besar, taman-taman di hutan, danau, lubuk, dan lainnya yang menurut kepercayaannya memiliki “kekuatan gaib” dari Jubata dan juga memiliki kekuatan mistis yang cukup sakti dan mampu terbang dengan sendirinya. Konon, senjata yang terbang ini dapat menyasar musuh bahkan hingga antar Suku MinangMenurut tambo, sistem adat Minangkabau pertama kali dicetuskan oleh dua orang bersaudara, Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang. Datuk Ketumanggungan mewariskan sistem adat Koto Piliang yang aristokratis, sedangkan Datuk Perpatih mewariskan sistem adat Bodi Caniago yang egaliter. Dalam perjalanannya, dua sistem adat yang dikenal dengan kelarasan ini saling isi mengisi dan membentuk sistem masyarakat masyarakat Minangkabau, ada tiga pilar yang membangun dan menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat. Mereka adalah alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah Tungku Tigo Sajarangan. Ketiganya saling melengkapi dan bahu membahu dalam posisi yang sama Suku SemuongSuku Semuong adalah suatu masyarakat adat marga Smoung yang berasal kelompok masyarakat Lampung yang berada di salah satu kampung negeri yang bernama pekon/ desa Sanggi di kabupaten Tanggamus di provinsi marga Semuong, adalah salah satu dari sekian banyak subetnik di Lampung yang membentuk komunitas adat suku tersendiri. Marga Semuong hidup sebagai komunitas adat terpencil dan tersingkir dari realitas dinamika pembangunan daerah. Masyarakat marga Smuong hingga saat ini masih berada dalam taraf keterasingan dan kemiskinan11. Suku MandarSuku mandar dikenal sebagai suku yang memiliki kehebatan sebagai pelaut, bukan karena keunggulan teknologi, melainkan karena alat perikanan lokal yang mereka kembangkan yaitu rumpon dan perahu Sandeq yang dengan ciri khas bercadik tradisional dan sangat Mandar memiliki beberapa kesenian dan tradisi unik yang menjadi ciri khas dari daerah mereka, seperti Kalindaqdaq yang merupakan penyampaian perumpamaan ketika ingin menyampaikan keinginan kepada seseorang, dapat berupa rayuan, puisi atau sebuah motivasi kepada orang ada Sayyang Pattu’du yang diartikan sebagai kuda menari yang merupakan tradisi syukuran terhadap anak-anak yang berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an 30 Juz dalam bentuk arakan keliling kampung menggunakan kuda yang menari diiringi dengan lantunan Mandar juga memiliki kesenian yang disebut Parrawana atau Rebana yang dilakukan setiap ada acara pesta perkawinan atau bahkan pada acara Sayyang Pattu’du dimana sang kuda akan menari dengan diiringi oleh irama Rebana12. Suku TenggerAgama asli orang Tengger kemungkinan adalah sejenis campuran agama hindu-buddha zaman Majapahit dengan beberapa elemen pemujaan kepada leluhur, berbeda dengan agama Hindu Dharma dari Bali. Agama mereka disebut agama Hindu Jawa atau Buda Tengger, untuk membedakan dengan agama Buda Jawa kejawen dan Buda Bali Hindu Dharma Bali. Pada tahun 1970an, orang Tengger terpaksa menganut agama resmi yang diakui pemerintah untuk menghindari tuduhan sebagai pendukung PKI. Sebagian besar pemimpin adat dukun pandhita menyerukan untuk menganut agama hindu dharma dari Bali yang pada waktu itu lebih dulu mendapat pengakuan resmi dari pemerintah karena melihat kemiripan dalam tata cara peribadatan13. Suku MentawaiSuku Mentawai adalah penghuni asli Kepulauan Mentawai. Sebagaimana suku Nias dan suku Enggano, mereka adalah pendukung budaya Proto-Melayu yang menetap di Kepulauan Nusantara sebelah barat. Daerah hunian warga Mentawai, selain di Mentawai juga di Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan. Suku ini dikenal sebagai peramu dan ketika pertama kali dipelajari belum mengenal bercocok tanam. Tradisi yang khas adalah penggunaan tato di sekujur tubuh, yang terkait dengan peran dan status sosial penggunanya14. Suku TorajaSuku Toraja, berasal dari Sulawesi Selatan dan mendominasi populasi di kota Makasar. Salah satu budaya yang terkenal dari suku Toraja adalah upacara kematian, di dalam masyarakat Toraja upacara kematian hanya untuk seseorang yang memiliki uang. Maka bagi keluarga yang tidak memiliki uang akan menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang dan membuat upacara Suku Anak DalamSuku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam merupakan penyebutan untuk masyarakat yang tinggal di kawasan hutan dataran rendah di Sumatera Tengah khususnya Jambi. Penyebutan ini menggenarilasasi dua kelompok masyarakat yaitu Orang Rimba dan Suku Batin Sembilan. Pegang Keketuaan ASEAN, Indonesia Berperan Penting Dalam Sektor Energi di Kawasan Asia Tenggara Indonesia sebagai keketuaan ASEAN 2023 perlu memainkan peran kepemimpinan yang kuat dalam upaya dekarbonisasi sektor energi di kawasan Asia Tenggara. 16 Juni 2023

suku yang terkenal di indonesia kecuali